Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim Ramadhan 1439H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence

Pada Ahad 18 Ramadhan 1439H bertepatan dengan 3 Juni 2018, Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence meneruskan tradisi memberikan Santunan Anak Yatim seperti bulan Ramadhan sebelumnya.

Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence, meneruskan amanah dari jamaah yang ingin berbagi rezeki pada Anak Yatim dengan memberikan Santunan untuk sekitar 110 Anak Yatim.

Terima kasih untuk para Dermawan yang telah memberikan sebagian rezekinya untuk santunan Anak Yatim.

Penutupan Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H

Setiap awalan akan selalu ada akhiran, begitu juga dengan Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H. Setelah tiga hari bersama mulai dari Jum’at 1 Juni 2018, maka pada Ahad 3 Juni 2018 Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H secara resmi ditutup.

Semoga segala ilmu agama dan adab yang dipelajari dan dipraktekan dalam Sanlat Al-Fatih, bisa terus diamalkan oleh anak-anak kita dalam kehidupan sehari-hari.

Penutupan Sanlat Al-Fatih, dimulai dengan sambutan oleh Panitia Sanlat Al-Fatih.

img_0267

Penyampaian kesan saat mengikuti Sanlat Al Fatih Ramadhan 1439H oleh Santri

img_0283

Juga penyampain kesan dan saran dari Orang Tua Santri

img_0300

Bayan Hidayah dan doa penutup Sanlat Al Fatih 1439H oleh Habib Rosyid

img_0303

dan terakhir adalah pemberian medali, piala dan sertifikat untuk para peserta Sanlat Al-Fatih 1439H.

Untuk foto foto Sanlat Al Fatih Ramadhan 1439H bisa dilihat pada Sanlat Al Fatih Ramadhan 1439H

Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence

Pada Jum’at 16 Ramadhan 1439H bertepatan dengan tanggal 1 Juni 2018, Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence mengadakan Pesantren Kilat.

Pesantren kilat ini mengusung Tema “Dengan Al Quran Aku Siapkan Mahkota Di Syurga

Diawali dengan pendaftaran ulang para peserta dan pembagian kelompok para santri.

Pesantren Kilat dibuka dengan Bayan Hidayah oleh Habib Rosyid Bawazier.

img_0174

Sanlat Al-Fatih ini insyaAllah selama 3 hari, dimulai hari Jum’at dan selesai pada hari Ahad.

Berikut highlight video Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence.

Untuk foto foto selengkapnya dapat di lihat di Sanlat Al-Fatih Ramadhan 1439H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence

10 Amalan yang tidak terputus setelah kematian

Kajian Islam bersama Al Ustadz Abdullah Shaleh Al Hadrami.

16 Jumadil Akhir 1439H/4 Maret 2018

Ba’da Maghrib, Al Ustadz Abdullah Shaleh Al Hadrami menyampaikan Ta’lim tentang 10 Amalan yang tidak terputus setelah kematian.

Ada tujuh amalan yang pahalanya terus mengalir untuk seorang hamba ketika dia sudah berada di kuburannya setelah kematiannya.

  1. Orang yang mengajarkan ilmu (ilmu agama)
  2. Orang yang mengalirkan sungai
  3. Orang yang menggali sumur
  4. Orang yang menanam pohon kurma
  5. Orang yang membangun Masjid
  6. Orang yang mewariskan Mushaf Al-Quran
  7. Orang yang meninggalkan anak  yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat

Ditambah dengan 3 amalan berikut

  1. Orang yang membangun rumah untuk orang-orang yang dalam perjalanan (mewakafkan rumah)
  2. Orang yang ribat (menjaga pos pertahanan)
  3. Sodaqoh Jariyah

Diantara 10 amalan ini semua ada batasnya, hanya satu yang tidak pernah putus yaitu Ilmu.

Idul Fitri Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence – 1 Syawal 1438 H

IMG_9575

اَللّهُ اَكْبَرُ اَللّهُ اَكْبَرُ اَللّهُ اَكْبَرُ 

Eid Mubarak 1 Syawal 1438 H

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

Muslimin Jamaah Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence, semoga Allah menerima amal ibadah kita, dan kita termasuk yang kembali fitrah.

 

 

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

 

Salam kami untuk keluarga tercinta, Terus kita memohon ampunan dan ridho ﷻ اَللّهُ

IMG_9596

Takbiran di Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence diiringi dengan tabuhan bedug, merayakan hari kemenangan.

IMG_9632

Ceramah shalat Eid Al Fitr di isi oleh Ustadz Syaikhu, yang mengingatkan agar kita tidak meninggalkan amalan amalan ibadah saat bulan Ramadhan.

Ramadhan tidak meninggalkan kita, tapi sebenarnya kita yang meninggalkan Ramadhan dengan melupakan nilai nilai Ramadhan dengan meninggalkan amalan amalan yang kita lakukan pada Ramadhan.

Untuk foto Idul Fitri 1 Syawal 1438 H di Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence selengkapnya bisa di lihat di Foto Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence – Idul Fitri 1438 H

Kajian Islam bersama KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin MA di Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence 22 Ramadhan 1438H

IMG_9475

Pada hari sabtu, 22 Ramadhan 1438 H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence mengadakan Kajian Islam bersama KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin MA.

Dalam ceramahnya KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin MA mengingatkan pentingnya meningkatkan amalan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَه

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarung, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya “. (HR. Al-Bukhari no. 1884 dan Muslim no. 2008)

KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin MA juga mengupas tentang hikmah Puasa pada bulan Ramadhan yaitu Mujahadah dan Sabar

Foto selengkapnya bisa di lihat di Foto Kajian Islam KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin MA

Kajian Islam bersama KH. Imron Rosyadi ZA Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence 12 Ramadhan 1438H

Pada hari rabu, 12 Ramadhan 1438 H Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence kembali mengadakan Kajian Islam.

Kajian Islam kali ini di isi oleh KH. Imron Rosyadi ZA, yang mengingatkan kepada jamaah Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence akan pentingnya Istighfar.

KH. Imron Rosyadi juga membahas tentang enam pertanyaan Imam Al-Ghozali seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, pada saat berkumpul dengan murid-muridnya.

Pertanyaan Pertama :
Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini“?
murid-muridnya ada yang menjawab :
“Orang tua”
“Guru”
“Teman”
“Kaum kerabat”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.”

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayaka (Ali Imran 185)

Allah SWT berfirman:

وَاللَّهُ يُحْيِي وَيُمِيتُ

Allah menghidupkan dan mematikan (QS Ali Imran [3]: 156).

Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلا

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya (QS Ali Imran [3]: 145).

مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ

Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya (QS al-Hijr [15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)

Allah SWT menegaskan:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ

Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya tetp akan menemui kalian.” (QS al-Jumu’ah [62]: 8).

Allah SWT juga menegaskan:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian kendati kalian berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh (QS an-Nisa’[4]: 78).

Pertanyaan Kedua :
Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab :
“Bulan”
“Matahari”
“Bintang-bintang”
Imam Ghazali “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimana pun kita, apa pun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama”.

“Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari)

Pertanyaan Ketiga:
Imam Ghazali : “Apa yang paling besar di dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab
“Gunung”
“Matahari”
“Bumi”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS.Al A’Raf: 179).

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Jaathiya : 23)

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya ?
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lebih sesat jalannya.” (QS. Al-Furqaan : 43-44)

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya kami tinggikan dengan ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya. Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zhalim.” (QS. Al-A’raaf : 175-176)

Pertanyaan Keempat:
Imam Ghazali : “Apa yang paling berat di dunia?”
murid-muridnya menjawab
“Baja”
“Besi”
“Gajah”
Imam Ghazali : “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG  AMANAH.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS.Al Ahzab: 72).

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”

Pertanyaan Kelima:
Imam Ghazali : “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
murid-muridnya ada yang menjawab
“Kapas”
“Angin”
“Debu”
“Daun-daun”
Imam Ghazali : “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat “
padahal Rasulullah menegaskan dalam sabda beliau :

“(Perbedaan) antara hamba dan kemusyrikan itu adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim dalam kitab Shohihnya nomor 82 dari hadits Jabir).

Pertanyaan Keenam:
Imam Ghazali : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? “
Murid- Murid dengan serentak menjawab : “Pedang”
Imam Ghazali : “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH/LISAN MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

”Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no.10 dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya”

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah bersabda.

“Artinya : Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”

Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.

Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.

“Artinya : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”.

Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence

Salah satu Masjid di daerah Cibubur. Tepatnya di Jalan Alternatif Cibubur Transyogie telah berdiri Masjid Al Ikhlash yang belokasi di dalam Perumahan Cibubur Residence.

Masjid Al Ikhlash di Cibubur Residence ini juga menyelenggarakan sholat Jum’at. Banyak warga muslim di sekitar Cibubur Residence yang ikut sholat Jum’at di Masjid Al Ikhlash Cibubur Residence.